Friday, September 14, 2012

MIRACLE EVERYWHERE


Kehidupan dan kematian hanya berjarak satu inchi.

Saya menyetujui pepatah di atas.

Hanya yang membedakan adalah keajaiban membawa kepada kehidupan itu sendiri, sedangkan kematian dianggap sebagai kutukan, dosa, aib atau hukuman bagi yang mengalaminya.

Ketika seseorang luput dari keadaan dan situasi tragis mereka mengalami keajaiban.
Bagi mereka yang tidak dapat diselamatkan, keadaan tersebut hanya sebagai kejadian naas.
Keajaiban dipandang sebelah mata, ukurannya adalah mereka masih hidup dari peristiwa tragis.
Pola pikir manusiawi memiliki formula (Kehidupan = Keajaiban)

MIRACULOUS SPONTANIOUS

Beberapa tahun lalu saya bertugas di Pekanbaru, Riau untuk melayani training perusahaanminyak PT Chevron Pacific Indonesia selama 26 batch.. sebelum memulai pelatihan mereka selalu mengadakan briefing akan keselamatan kerja.
Salah satunya adalah istilah “NEAR MISS” yang berarti “HAMPIR” mengalami kecelakaan, jika itu terjadi siapapun orang yang mengalami ataupun saksi wajib melapor kepada supervisor yang bertugas di lokasi tersebut.

“NEAR MISS” situasi dimana tidak ada kecelakaan, hanya “HAMPIR” celaka.
Sering kali kita mengalami hal tersebut, dan seringnya kita tidak melapor kepada supervisor, karena akan mengurangi nilai keselamatan kerja satu team.
Seringnya kita berkata “Puji Tuhan, Allhamdullilah.. kaga ada orang Chevron yang lihat…”

“NEAR MISS” bukanlah keajaiban bagi kami, ketika “NEAR MISS” terjadi tetapi tidak ada orang Chevron saat itu, maka kami menilai peristiwa tersebut sebagai KE-A-JA-IB-AN.
Sering saya mengalami “NEAR MISS” saat berkendara motor di Jakarta. Dan tentu saja tidak ada orang Chevron yang mengawasi. Tetapi itu bukanlah keajaiban, justru sebaliknya. Kejadian tersebut adalah keajaibannya. Berbeda dengan kisah di Pekanbaru.
Sebenarnya, dengan formula manusiawi (Kehidupan = Keajaiban) seharusnya manusia menyadari bahwa sesungguhnya jika seseorang hidup, berarti dia ada dalam keajaiban itu sendiri.

Hanya saja, manusia suka sesuatu yang mendekati “HAMPIR”. Saat kejadian “HAMPIR ” tiba, barulah secara spontan mereka sadar bahwa mereka baru saja mengalami keajaiban.
Proses SADAR DIRI memang membutuhkan waktu yang sangat lama, kesadaran manusia akan keajaiban hanya sebatas “HAMPIR”, padahal manusia sudah memiliki BIG PICTURE bahwa (Kehidupan = Keajaiban).

MIRACULOUS SUPERVISORIOUS

Beberapa orang dapat menyadari keajaiban disekitarnya. Bagi mereka ini bukanlah perkara supranatural melainkan hal sepele. Alam dapat menjadi media yang sangat tepat untuk menggambarkan keajaiban. Karena itu ada yang menyebutnya sebagai “KEAJAIBAN ALAM”. Tapi bagi orang tersebut hal-hal biasalah yang mereka anggap keajaiban, bagi orang-orang pada umumnya melihat “hal-hal” tersebut sebagai hal yang biasa terjadi di alam semesta.

Saya menyebut orang tersebut adalah “PENGAWAS” yang mampu melihat keajaiban dari hal-hal biasa. Berbeda dengan type “HAMPIR” sebagai orang yang mengalami keajaiban singkat, “PENGAWAS” selalu mampu melihat keajaiban dari setiap obyek yang dia perhatikan.

Orang-orang ini mendalami formula (Kehidupan = Keajaiban) serta menggali hal-hal yang baru dan dalam hidup kesehariannya selalu mengalami “AMAZING MOMENT” dari hasil penelitiannya.

Beberapa tahun yang lalu saya ikut serta sebagai member perusahaan MLM “AMWAY” sebagai orang yang tertarik dengan business plan MLM, maka saya mulai belajar dengan mengikuti pelatihan NETWORK 21. Acara demi acara saya ikuti, sebagai syarat menuju jenjang berikutnya. Dari banyak trainer yang memberikan pelatihan, hampir semuanya adalah orang-orang yang hidupnya berubah 180 derajat. Dari kehidupan sebelumnya yang morat-marit, kecanduan sampai yang sudah sukses pun beralih ke bisnis ini. Saya merasakan keajaiban ada di ruangan tersebut. SAYA MAU SEPERTI MEREKA.

Saya setia mengikuti arahan dari upline saya, dari membangun network, mendengarkan kaset, baca buku motivasi dan banyak kebiasaan positif yang perlu dibangun buat hidup saya. Hidup saya mengalami keajaiban. Saya merasakan ada yang berbeda. Saya optimis (memang dari dulu) tapi semakin disadarkan akan potensi saya. Saya mulai membayangkan berbicara di depan banyak orang dan mulai menulis pesan atau bahan materi kesuksesan.

Hingga saat ini, saya tidak pernah berbicara bahkan berdiri pun tidak di dalam pertemuan-pertemuan NETWORK 21. Tidak ada yang salah, dan tidak mau menyalahkan siapapun. Pengaruh yang positif upline saya tetap terbawa dan menjadi kebiasaan yang baik buat konsumsi pribadi.

Disinilah proses SADAR DIRI mulai ditemukan, potensi digali dan dikembangkan, yang belum berfungsi, di fungsikan. Seperti makanan yang terus dikunyah oleh sapi perahan, mungkin ini dalam tahap mengunyah yang ke empat atau lima kali.

MIRACULOUS OTOMATICOUS

Fase yang berbeda dari sebelumnya.
Yang namanya fase itu sudah pasti berjenjang, bagaikan jalur yang sistematis.
Jika ada bagian yang dilewati atau di-PASS maka, ada something missing. Istilah bayi itu PREMATUR.

Setiap orang harus melewati fase SPONTANIOUS lalu SUPERVISORIOUS barulah mereka menju level berikutnya.

Keajaiban bagaikan bernafas,
Keaiaiban bagaikan makan,
Keajaiban bagaikan mandi,
Keajaiban bagaikan bicara,
Keajaiban bagaikan melihat sekitar,
Keajaiban bagaikan tidur,
Keajaiban bagaikan ……. (isi sendiri)

Keajaiban menjadi kebutuhan
Menjadi suatu keharusan
Menjadi sesuatu yang “ESSENSSTIAL”
Menjadi sesuatu yang diperlukan

Jika tidak ada keajaiban maka, ada sesuatu yang kurang dalam hidupnya (without GUILTY feeling)

Dulu waktu saya belajar naik sepeda, saya takut jatuh. Percobaan pertama, di jalanan yang sedikit menurun dengan meminjam sepeda sepupu, akhirnya saya memberanikan diri untuk terjatuh.. sakit memang, tetapi saya tidak kapok, justru menambah semangat. Saya dihentikan belajar naik sepeda bukan pada saat saya sering jatuh, melainkan sepupu saya takut kalau sepedanya rusak.

Setiap sakit perih yang diderita saat mandi akibat luka terjatuh mengingatkan saya untuk tidak mau terjatuh lagi, dan menambah semangat untuk semakin cepat naik sepeda, supaya tidak merasakan perihnya mandi. Akhirnya dalam beberapa hari saya bisa lancar naik sepeda. Bangga karena menang dari kejatuhan.

Jika saat ini ada orang yang meminta untuk melupakan cara naik sepeda, saya akan sangat kebingungan. Tidak akan bisa!!! Bukan karena perasaan bangga saat bisa naik sepeda, bukan karena saya menang dari kejatuhan, bukan karena apa-apa, memang tidak bisa. SUDAH OTOMATIS. Dibayar satu Milyar pun tidak akan bisa, dihipnotis sih bisa. Pura-pura saja. ORA ISO REKK!!!!

Sama halnya dengan berenang, sekali bisa tidak akan bisa dilupakan. Sama halnya dengan bernafas, sekali bernafas akan seterusnya bernafas. Sama halnya dengan tidur, manusia membutuhkan tidur sebagai bentuk istirahat bagi jiwa dan raga.

Keajaiban ada dimana-mana, karena sudah menjadi keharusan. Keajaiban adalah gaya hidupnya. Formula (Kehidupan = Keajaiban) sudah mendarah daging dan menyatu dengan Pikiran, Perasaan dan Kehendak. Sedangkan Keajaiban itu sendiri merupakan ROH dari kehidupan.

OTOMATIS, sama dengan AUTO-PILOT. Sebelum AUTO-PILOT ada fase MANUAL.
Pesawat terbang dikemudikan dengan MANUAL terlebih dahulu, ketika sampai di titik aman, barulah seorang pilot akan mengaktifkan AUTO-PILOT atau OTOMATIS. Demikian juga dengan mobil OTOMATIS, sudah ada sistem MANUAL untuk menjalankan mobil secara OTOMATIS.

Bangunlah hidupmu dengan MANUAL dan dengan demikian Keajaiban yang OTOMATIS akan terjadi atas hidupmu.

MIRACULOUS HAPPEN….

No comments: